Indahnya Indonesia, Wisata & Traveling by Cameroon

Eksistensi Kebudayaan Tionghoa Dalam Perayaan Imlek Di Kota Singkawang

Wisata Indonesia - Tak Kan Hilang Indonesia di Telan Zaman. Indonesia yaitu suatu bangsa besar dengan keberagaman sebagai kekuatannya. Keberagaman suku bangsa yang tersebar dari Sabang hingga Merauke merupakan warisan sejarah bangsa yang seharusnya kita rawat. Bhineka Tunggal Ika menjadi konsep yang jitu dalam mempersatukan keberagaman bangsa Indonesia. Kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat berwujud sebagai komunitas desa, kota, kelompok kekerabatan, atau kelompok budpekerti lainnya yang memunculkan ciri khas dari masyarakat tersebut.

 Indonesia yaitu suatu bangsa besar dengan keberagaman sebagai kekuatannya Eksistensi Kebudayaan Tionghoa Dalam Perayaan Imlek di Kota Singkawang

Masyarakat Tionghoa Indonesia yaitu kelompok orang dengan elemen budaya yang dikenali sebagai atau sanggup disebabkan oleh budaya Tionghoa. Sejarah mencatat bahwa kedatangan leluhur suku bangsa Tionghoa di Indonesia berasal dari dataran Tiongkok selatan, yang tiba secara bergelombang semenjak ribuan tahun yang kemudian dengan tujuan awal untuk berdagang.

Data yang dipublikasikan melalui website Badan Pusat Statistik (BPS) http://www.bps.go.id, menyebutkan populasi suku bangsa Tionghoa terbanyak berdasarkan provinsi yaitu DKI Jakarta, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara. Di Kalimantan Barat, masyarakat Tionghoa menjadi suku secara umum dikuasai sehabis Dayak dan Melayu

Keberadaan masyarakat Tionghoa di Bumi Khatulistiwa juga menjadi salah satu hal yang mengambarkan kekhasan provinsi Kalimantan Barat lantaran jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan di empat provinsi Kalimantan lainnya.

Di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, masyarakat Tionghoa Indonesia masih mempertahankan kebudayaan orisinil dari leluhurnya dan mereka juga masih memakai bahasa Tionghoa secara turun termurun sebagai bahasa sehari-harinya. Kota Singkawang dalam bahasa Hakka disebut San Khew Jong, kota ini secara umum dikuasai dihuni masyarakat Tionghoa berbahasa Khek.

Masyarakat Tionghoa Singkawang terus berbenah untuk memperkenalkan kebudayaannya ke seantero Indonesia bahkan dunia dengan mengadakan event budaya setiap tahunnya, menyerupai Festival Cap Go Meh dalam menyemarakkan perayaan Imlek. Seperti halnya bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia lainnya, perayaan Imlek di Kota Singkawang mengatakan banyak sekali perayaan khas yang mempunyai daya tarik tersendiri, unik, megah, dan meriah.


Perayaan Imlek di Kota Singkawang atau lebih dikenal dengan Festival Cap Go Meh Singkawang merupakan akulturasi kasatmata budaya Tionghoa, Dayak, dan Melayu, serta kebudayaan lokal Kalimantan Barat lainnya. Perayaan Imlek tersebut telah berbaur dengan kekayaan tradisi lokal juga menjadi potret kasatmata beragamnya Indonesia. Festival Cap Go Meh yang merupakan aktivitas tahunan Kota Singkawang menjadi salah satu andalan pariwisata di Kalimantan Barat.


Cap Go Meh atau hari ke-15 tahun gres Imlek selalu menyisakan kisah yang mengesankan dan gebyar sebuah perayaan Imlek terbesar di Indonesia. Seluruh masyarakat Kota Singkawang, Kalimantan Barat, dan sekitarnya, seakan tumpah menjadi satu. Singkawang menjadi populer lantaran program Cap Go Meh yang meriah dan dinominasikan sebagai penyelenggaraan Cap Go Meh terbesar di Asia Tenggara.


Seperti halnya bagi masyarakat Dayak Kalimantan Barat dalam event Gawai Dayak sebagai upacara syukuran masyarakat Dayak atas hasil panen. Perayaan Imlek selain menyemarakkan tahun baru, juga merupakan sebuah tradisi masyarakat Tionghoa sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas panenan dan sekaligus impian semoga ekspresi dominan berikutnya memperoleh hasil yang lebih baik.


Perayaan Imlek di Singkawang dimulai pada tanggal 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama atau yang lebih dikenal dengan istilah Cap Go Meh. Dalam tradisi masyarakat Tionghoa Singkawang, malam ke-15 merupakan puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh dirayakan secara khusus. 


 Indonesia yaitu suatu bangsa besar dengan keberagaman sebagai kekuatannya Eksistensi Kebudayaan Tionghoa Dalam Perayaan Imlek di Kota Singkawang
Salah satu akseptor tatung Festival Cap Go Meh Singkawang tahun 2016

Festival Cap Go Meh Singkawang menyuguhkan atraksi budaya, menyerupai : Tarian Kolosal Tidayu (Tionghoa, Dayak, Melayu), Pawai Lampion, Atraksi Barongsai, Atrasi Ular Naga, Choi Lam Shin (keranjang jelangkung), dan yang paling semarak yaitu Atraksi Tatung.

Atraksi Tatung menjadi media utama dalam menyemarakkan perayaan Imlek di Kota Singkawang. Dalam tradisi ini, tatung dipakai untuk menangkal gangguan atau kesialan di masa mendatang, menyerupai mengusir roh-roh jahat dari seluruh kota. Orang yang menjadi Tatung dalam atraksi ini dimasuki roh leluhur mereka. 


Tatung berkeliling di jalanan kota Singkawang untuk mengusir roh jahat

Upacara pemanggilan roh leluhur untuk merasuki Tatung dipimpin oleh seorang pendeta, dan untuk menjadi tatung diwajibkan berpuasa selama 3 hari sebelum hari perayaan, dengan kata lain mereka harus disucikan terlebih dahulu.

Para tatung yang dirasuki oleh roh leluhur akan melaksanakan atraksi menegangkan dan ekstrim menyerupai menusuk pipi, menginjak-injak sebilah mata pedang atau pisau, menancapkan kawat-kawat baja runcing ke pipi kanan hingga menembus pipi kiri, hingga agresi mengupas kelapa dengan gigi. Beberapa Tatung yang lain dengan lahapnya memakan binatang atau ayam hidup-hidup kemudian meminum darahnya yang masih segar dan mentah. 


Seorang akseptor Tatung kebal terhadap benda tajam
Salah satu akseptor Tatung dengan lahapnya memakan ayam hidup-hidup
Tahun lalu, ada sekitar 494 tatung yang beratraksi pada event budaya Festival Cap Go Meh Imlek 2567 di Kota Singkawang. Jumlah Tatung mendaftar dari tahun ke tahun selalu berubah. Para Tatung yang terpilih dan lolos seleksi yang ketat akan diberi santunan.

Itulah Eksistensi Kebudayaan Tionghoa Dalam Perayaan Imlek di Kota Singkawang, hingga sekarang perayaan Cap Go Meh menjadi ajang promosi budaya Tionghoa dan pariwisata di Kalimantan Barat. Perayaan Imlek di Indonesia bagi masyarakat Tionghoa mempunyai bermacam-macam arti, menyerupai : makna astronomis, agamis, agraris, sosial budaya, politis, dan juga bisnis. 

 Indonesia yaitu suatu bangsa besar dengan keberagaman sebagai kekuatannya Eksistensi Kebudayaan Tionghoa Dalam Perayaan Imlek di Kota Singkawang

Disclaimer: Semua gambar dalam artikel ini yaitu koleksi pribadi, taken by @moycumoy

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Eksistensi Kebudayaan Tionghoa Dalam Perayaan Imlek Di Kota Singkawang

0 komentar:

Posting Komentar